Mohammad Husein Amrullah

How are you? Are you okay? Does it hurt somewhere? Are you hiding something? I hope there’s nothing wrong with you. Do you know how it all began? Do you know, why do I have to go through all this? Tell me, am I doing something wrong? I don’t even know how to live “normally” anymore. There’s only a faint memory of that time. When I don’t have to shoulder all these worries. Can you feel it? Can you feel the cold lurking behind these walls? Are you too scared to get closer? Are you trying to ignore it? Will you share some of your warmth, even if it hurts you? Can you see it? Can you see this carving on my skin? I made it just for you. I wish you could see how beautiful it is. Won't you accept me? If I show you a different color, would you still smile at me? If everyone turns their back on me, would you stay by my side? Even if the world rejects me, won't you let me sing a love song?

24 February 2021: I don't really agree anymore with many of the things I've said here. *** I’m not really sure when did I start thinking about this, but I’m sure that this thought is at least partly inspired by ( WARNING: SPOILER! )  this movie . What’s interesting is that I might not be the only one who has this thought. If I recalled correctly, one of my friends brought up this topic in one of our conversation. He said that it’d be fun if there is an extra copy of himself. Well, I had been thinking thoroughly about this matter, and I quickly said to him that it might not be that fun. First of all, having two persons with exactly the same mind is really complicated and could lead to unexpected outcomes. I can’t list all of the possibilities, but there are a few scenarios that came to my mind. Since we have exactly the same mind, when we meet each other, it’s possible that we both would be doing exactly the same action. I’d say “WTF!” and he’d say the same, I’d open my eyes w...

Halo, guys ! Akhirnya aku kembali menulis di blog ini lagi. Kali ini, aku menggunakan Bahasa Indonesia lagi (karena tulisan ini khusus ditujukan untuk orang-orang Indonesia). Selain itu, kali ini aku juga akan menceritakan sesuatu yang berfaedah, tidak seperti kebanyakan tulisan di blog ini wkwk . *** Beberapa hari yang lalu, aku memperoleh cerita yang sangat menarik saat sedang mengikuti kuliah Pengetahuan Lingkungan ( Environmental Science ). Materi kuliah hari itu adalah ‘Ekosistem’. Setelah basa-basi selama beberapa menit, sang dosen bertanya, “Apa itu ekosistem?”. Seketika seluruh kelas pun sunyi, tidak ada seorang pun menjawab. Dosen itu pun tertawa sambil geleng-geleng, kemudian menginterupsi kuliah untuk memberikan sebuah cerita: “Saya mau cerita. Saya dulu pernah ikut kursus Bahasa Jerman. Di kelas ada orang Indonesia, Jepang, dan Amerika. Menurut kalian siapa di kelas itu yang paling banyak ngomong/bertanya? Jawabannya orang Amerika. Walaupun mereka ga begitu paham, te...

WARNING! This post contains major spoilers from No Game No Life Zero (anime), Doki Doki Literature Club (game), and Nagi no Asukara (anime). I highly recommend you to watch/play all these stuff before reading this post, but you're free to ignore this warning (e.g. if you're not interested in anime at all). YOU HAVE BEEN WARNED . You may now continue or leave as you wish. *** I've been wanting to write a post about this for a while, but I never figured out a proper way to write it. But magically, two days ago I realized that the problem all this time is that I was afraid of telling the world about this very subject: love. So, today, I decided to eat up all my doubts and go ahead to tell you about how I truly feel. The truth is that, for quite a while, I had this mindset of "I don't really need a girlfriend, I'm fine being alone". There's no girl that I'm particularly interested about, and I believed that dating is just a waste of money....

Before I lost my laptop , I’ve lost my shoes, about 6 months ago. It was a still shiny new when I lost it. Of course, I was angered and confused. But ultimately, I was able to console myself. “This is bad. But this is not the worst thing that could happen. You know, I could’ve lost my phone or even my laptop.” *** Now, let me tell you a story of a young girl. She is a shy girl. She doesn’t have many friends, but she has a very cheerful and loving older sister. Thanks to her sister, she can find some nice friends in the school. This girl really likes to sing. She often sings alone in her room or in the bathroom, and her sister would tell her how wonderful her voice is. But she has a problem. Because of her shyness, she would get really nervous in front of a lot of people. Unfortunately, the music class in her school requires her to sing in front of the entire class. As expected, her voice becomes very shaky and stiff whenever she was told to sing. Luckily, because of the help o...

Rasanya sudah lama saya tidak membuat artikel dalam kategori thought akhir-akhir ini. Bukan karena saya jarang berpikir, tapi karena sebenarnya cukup susah untuk menemukan sebuah pemikiran yang cukup menarik sekaligus pantas untuk dipublikasikan. Ini juga pertama kali saya membuat artikel berbahasa Indonesia lagi setelah sekitar satu tahun yang lalu. Saya tidak tahu banyak mengenai kondisi kos-kosan di luar negeri, jadi saya rasa akan lebih baik kalau artikel ini ditulis dan dibaca dalam bahasa Indonesia.

Right now, I'm in a very bad procrastination. I feel like I haven't accomplished anything in the past week. But, apparently, only in situation like this I can set my mind free and think about irrelevant things in my life, such as Hatsune Miku (hell, why I keep writing about weird stuff). If I recall correctly, many many years ago someone told me that there was a singing hologram named Miku which just held a concert, and the concert was attended by real people (man, what a crazy world). At that point, I don't know (nor I care) anything about Vocaloid. I wonder if anyone else also doesn't. Then I found this interesting survey. In January 2013, a 3 day survey was run by Tokyo Polytechnic University . During the survey (based on ages 12–38) 95% of those entering reported knowing who Hatsune Miku was. In comparison, participants barely knew who Megpoid , IA or Aoki Lapis were. A careful look at google searches also seem to support this hypothesis: Note: Of cou...

Pada mulanya, aku tidak peduli akan hal sepele ini. Baru setelah aku mulai menulis blog , aku sadar kalau hal sepele ini bisa mengubah semuanya! Mana yang harus aku pakai sebagai kata ganti orang pertama, 'Aku' atau 'Gue'?

Saat ini aku sedang membaca buku Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran (review menyusul). Aku iseng-iseng membaca bagian pendahuluannya (sebenarnya malas sih, panjangnya 70-an halaman). Ternyata ada banyak hal menarik di sana. Salah satunya adalah perbandingan antara Soe Hok Gie dengan Ahmad Wahib, seorang pemuda lain yang catatan hariannya juga menjadi buku. Aku tidak akan membahas panjang lebar tentangnya, tapi ada satu bagian yang aku suka sekali dan ingin kukutip: "Aku tidak mengerti keadaan di Indonesia ini. Ada orang yang sudah sepuluh tahun jadi tukang becak. Tidak meningkat-ningkat. Seorang tukang cukur bercerita bahwa dia sudah 20 tahun bekerja sebagai tukang cukur. Penghasilannya hampir tetap saja. Bagaimana ini? . . . Mengapa ada orang Indonesia yang sampai puluhan tahun menjadi pekerja kasar yang itu-itu juga. Pengetahuan mereka juga tidak meningkat. Apa bedanya mencukur 3 tahun dengan mencukur 20 tahun? Apa bedanya menggenjot becak setahun dengan sepuluh tahun?...

Salah satu hal yang paling kubenci setelah liburan adalah ketika pelajaran Bahasa Indonesia, Bu Guru bertanya "Anak-anak, coba ceritakan pengalaman kalian selama liburan semester!". Kau tahu kenapa? Karena selama liburan, aku hanya diam saja di dalam rumah. Aku tidak pernah pergi keluar, apalagi sampai keluar kota. Tapi, aku tetap harus bercerita bukan? Jadi, terpaksa aku mengingat semua hal 'berkesan' yang telah terjadi seumur hidupku, dan mencari yang paling menarik. Sayangnya, ini pun hampir sia-sia. Aku baru sadar betapa membosankannya hidupku, aku baru sadar kalau aku hampir tidak punya pengalaman !

"LE, GEK NDANG METUO! NGOPO SUWE MEN? TURU TO?"  ("HUSEIN, AYO KELUAR! KENAPA KAMU LAMA SEKALI? KAMU TIDUR, YA?"), itulah kalimat yang sering diteriakkan dikatakan ayahku ketika aku sedang boker di WC. Iya, boker. "Kalau orang normal itu biasanya 5 menit udah selesai. Lha kamu udah setengah jam masih di nongkrong di dalam aja!". Dia terlalu melebih-lebihkan, aku boker tidak sampai setengah jam, tapi 2 jam :D

Hari ini aku sakit. Kata ibuku seharusnya aku tidak banyak bermain laptop ketika sedang sakit, tapi biar saja. Lagipula, ketika sakit aku tidak melakukan apa-apa. Lebih baik menulis di blogku tercinta ini :) Oke, seingatku semenjak kecil aku sudah sering terkena flu. Tiap tahun, bahkan tiap semester (tentu saja ini ada hubungannya dengan ujian), aku selalu terkena penyakit ini. Sudah seperti langganan saja. Penyebabnya pun macam-macam: Kehujanan, ketularan teman, pergantian musim, dsb. Tapi, di atas semua itu, kita tahu kalau semua flu itu penyebanya cuma satu, virus . Tidak, aku tidak akan memberi pelajaran biologi hari ini. Melainkan, aku ingin bertanya. Kenapa harus ada virus? Kenapa harus ada benda kecil yang bisa membuat sakit, bahkan membunuh, makhluk-makhluk di dunia ini? Ia bahkan tak perlu merasakan hidup dan mati . Aku jadi pusing memikirkan pertanyaan ini (hei, kepalaku memang sedang sakit). Kenapa harus ada penyakit di antara sehat? Kenapa harus ada kejahatan di antar...

Dulu sewaktu SMP, ada fenomena aneh yang terjadi pada diriku. Aku tidak tahu kenapa, tetapi prestasiku terus memburuk. Peringkatku di kelas turun dari 1 ke 2, ke 3, bahkan sampai 4. Baiklah, masalah peringkat itu tidak begitu penting bagiku. Tapi, yang aku pertanyakan adalah kenapa rasanya aku menjadi semakin bodoh? Ya, aku menjadi lama berpikir, aku lebih sulit fokus, dan kurang teliti. Selain itu, aku juga mudah stres. Masalah-masalah kecil saja membuatku merasa sangat sedih. Bahkan aku sempat berpikir untuk bunuh diri. Untunglah, aku berhasil melewati semua itu. Belakangan ini, aku akhirnya tahu banyak hal yang menyebabkan semua itu. Tapi, kali ini aku akan membahas satu hal yang kelihatannya paling sepele: TIDUR.

Belakangan ini aku jadi sering berpikir... tentang SEGALA hal. Mungkin ini efek dari liburan. Apalagi liburan kali ini aku tidak pergi kemana-mana, hanya di rumah saja. Tidak ada kegiatan lain selain tidur, ngegame, tidur, ngegame lagi dan sholat tarawih mungkin B). Akibatnya, aku jadi sering merasa bosan dan merenungkan banyak hal. Oke, cukup basa-basinya. Inilah beberapa pertanyaan yang muncul di kepalaku dan menurutku cukup menarik untuk dibahas:

Pagi hari ini, aku membuka mata dan merenggangkan tubuhku. Aku mematikan alarm dan kulihat jam, "Wah, masih jam 5. Tidur lagi aja ah..." Setelah tidur sejenak, aku terbangun lagi dan saat kulihat jam, "Anjir, sudah jam 6! Aku akan terlambat!"