DO IT NOW!

Do it now. Sometimes 'later' becomes 'never'

Pagi hari ini, aku membuka mata dan merenggangkan tubuhku. Aku mematikan alarm dan kulihat jam, "Wah, masih jam 5. Tidur lagi aja ah..." Setelah tidur sejenak, aku terbangun lagi dan saat kulihat jam, "Anjir, sudah jam 6! Aku akan terlambat!"

Secepat kilat aku berlari ke kamar mandi, kemudian segera menghabiskan sarapan lalu berangkat ke sekolah. Aku memacu motorku sampai 100 km/jam melewati jalan raya, aku tak peduli pada apapun, yang penting aku harus sampai di sekolah secepatnya. Untunglah, sampai di sana gerbangnya belum ditutup. Aku masih bisa masuk tanpa harus berurusan dengan Pak Satpam dan Guru BK.

Sampai di kelas, aku langsung mengeluarkan hapeku dan membuka Twitter yang belum sempat aku cek tadi pagi. Ketika sedang asyik membaca timeline, aku melihat teman di sampingku sedang serius mengerjakan sesuatu. "Bro, loe ngerjain apaan tuh?" "Ini, PR matematika." "PR? Yang mana? Aku belum ngerjain. Liat dong, Bro!" Maka, dalam waktu yang sangat singkat aku menyalin PR sebanyak 10 halaman darinya.

"Udah Bro, gurunya udah mau dateng." "Tunggu dulu, ini masih kurang banyak." "Bro, itu udah di depan pintu" Lalu dia menarik bukunya. Aku hanya berhasil mengerjakan setengah dari PR itu. Selama lima jam selanjutnya, aku harus bertahan menghadapi pelajaran yang membosankan.

Setelah pulang sekolah nanti, aku berencana untuk langsung tidur agar malam harinya aku bisa belajar dengan baik. Tapi tiba-tiba, "Bro, ayo ke rumahku sebentar. Aku butuh teman untuk main PS" "Tapi Bro..." "Udah, cuma bentar aja kok. Aku ajak si Paijo juga." Jadi, aku ke rumah Si Dul untuk main game.

Sampai di sana, kami langsung membuat Cup. Siapa yang lebih banyak menang akan bermain lebih banyak. Sayangnya aku kalah terus. Sudah beberapa kali pertandingan dan aku selalu kalah. Huft. Tiba-tiba, saat sedang memilih tim, aku melihat sekilas tim Arab Saudi, dan aku baru sadar ternyata aku belum sholat!

Aku segera berlari mengambil air wudlu dan sholat dengan kecepatan fast forward. Di tengah-tengah rakaat kedua, terdengar suara adzan. Beberapa saat kemudian terdengar suara teman-temanku tertawa. Sialan, apes banget aku.

Setelah menyelesaikan sholat dengan wajah merah padam, aku segera mengambil tas dan bersiap untuk pulang. Sayangnya, baru saja aku mau berpamitan, Si Dul menyalakan TV dan ternyata ada JKT48. Aku tak akan melewatkan ini, jadi aku duduk kembali dan menonton. Tidak terasa, hari sudah mulai gelap. Ternyata sekarang sudah pukul 5! Aku pun cepat-cepat pulang.

Ah... akhirnya aku sampai di rumah juga. Untuk melepas lelah, aku memakai earphoneku dan mulai memutar musik. Singkat cerita, jam telah menunjukkan pukul 7. Aku telah menyelesaikan semua kegiatanku dan sekarang waktunya untuk belajar. Saat mengecek buku agendaku, ternyata ada laporan percobaan kimia biologi yang harus diselesaikan besok. Aku pun segera menyalakan laptop. Karena masih ada banyak waktu, aku mau browsing sebentar. Twitter, Blog, Youtube, dan lain-lain semuanya aku buka satu per satu. Sampai tiba-tiba muncul kotak kecil di sudut layar bertuliskan "Battery low", dan tepat di bawahnya waktu ternyata sudah melewati jam 10 malam.

Ini gila! Aku belum jadi melakukan apapun. Aku belum membuat laporan, aku belum belajar untuk ulangan besok, aku juga belum mengecek apakah ada PR lainnya. Ah sudahlah, hari sudah larut dan aku juga sudah mengantuk. Toh semuanya pasti akan baik-baik saja. Lebih baik sekarang aku tidur agar bisa bangun pagi keesokan harinya dan mengerjakan tugas-tugasku.

***

Cerita di atas diambil dari kisah nyata. Baiklah, memang ada beberapa bagian yang didramatisir. Tapi serius, aku sendiri pernah mengalami semua kejadian di atas. Entah kenapa, ketika hendak mengerjakan sesuatu yang penting, aku justru suka menunda-nunda. Entah itu untuk mendengarkan musik, bermain game, atau menonton TV. Hal ini membuatku menjadi sangat lama dalam mengerjakan tugas. Bahkan setiap kali diberi tugas, aku tidak pernah mengerjakannya sampai pada satu hari sebelum Deadline. Untung kalau tugasnya bisa selesai. Kalau tidak? Huft...

Apakah ada dari kalian yang juga mempunyai kebiasaan yang sama? Tenang saja, kalian tidak sendirian. Ada banyak sekali orang yang suka menunda-nunda pekerjaan hingga saat-saat terakhir. Bahkan, di luar negeri sampai ada sebuah istilah untuk kebiasaan tersebut, yaitu Procrastination (Ingat salah satu episode Spongebob yang mempunyai judul serupa?). Sedangkan orang yang melakukannya disebut sebagai Procrastinator. Bagi sebagian orang, Procrastination bukan menjadi masalah besar, tapi bagi sebagian orang yang lain, hal ini bisa menyebabkan stress yang berkepanjangan.

Baiklah, mungkin bagi orang-orang yang bukan Procrastinator, akan agak sulit memahami kenapa ada orang-orang seperti ini. Jawabannya sangat banyak. Aku bisa memberikan ratusan alasan kenapa aku tidak melakukan sesuatu. Entah itu karena aku sedang tidak mood, lelah, lapar, ngantuk, atau ada kegiatan lain dsb. Dari sudut pandang Procrastinator, melakukan pekerjaan sekarang adalah hal yang mustahil. Mereka pasti akan bilang "Ah, waktunya masih lama, nanti saja" atau "Itu gampang. Paling satu jam selesai. Besok deh aku kerjain kalau lagi semangat". Padahal, waktu yang tepat itu tidak pernah datang. Dan mereka akan terus-menerus beralasan sampai waktu yang tersisa benar-benar mendesak.

Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebiasaan buruk ini?

Pertanyaan yang bagus. Sayangnya, tidak ada aturan baku dalam mengatasi Procrastination. Ini tergantung kenapa dan bagaimana kalian menunda pekerjaan itu, setiap orang bisa berbeda-beda.

Pada kasusku, aku sebenarnya bisa menyelesaikan semua tugas dengan baik. Begitu aku mulai bekerja, aku akan memusatkan seluruh perhatianku dan tidak akan berhenti sampai pekerjaan itu selesai. Tapi di sinilah letak masalahnya. Aku tidak pernah memulai pekerjaan. Aku selalu membuang-buang waktuku melakukan hal lain.

Setelah sekian lama berpikir dan mencoba, aku akhirnya mendapat sebuah kesimpulan. Ada dua pilihan jika seseorang ingin mengubah kebiasaan buruknya dan menjadi lebih produktif, yaitu:

1. Menghilangkan kebiasaan Procrastination

Ini adalah pilihan yang sulit. Untuk menghilangkan kebiasaan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, butuh usaha yang sangat keras. Kalian harus berusaha sebisa mungkin untuk mengubah pola pikir kalian. Kalau ada tugas berat yang harus dilakukan, lakukanlah sekarang juga. Ingat pantun yang berbunyi "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian." bukan sebaliknya.

Ingatlah, setiap kali kalian merasa malas, ngantuk atau sebagainya, kalian harus melawan itu semua dan melakukan apa yang seharusnya kalian lakukan sekarang juga. Jangan takut akan gagal. Mungkin pada awalnya akan sangat sulit. Kadang kalian masih kalah dengan kebiasaan lama kalian. Tapi, teruslah mencoba dan perlahan-lahan kalian akan merasa lebih bisa mengatur kehidupan kalian. Ini penting, karena menghilangkan Procrastination bukan saja menghilangkan sebuah kebiasaan buruk. Tapi, kalian juga bisa memulihkan rasa percaya diri dan disiplin.

2. Memanfaatkan Procrastination untuk melakukan hal yang lebih berguna

Mungkin kalian sudah mencoba untuk mengatasi kebiasaan ini. Kalian telah mencoba dan mencoba, tapi selalu gagal. Dan kalian merasa hampir tidak mungkin untuk menghilangkan kebiasaan ini sepenuhnya. Tidak apa, ada pilihan lain.

Salah satu ciri Procrastination adalah tidak mengerjakan suatu pekerjaan yang berat. Dan selama tidak melakukan pekerjaan tersebut seseorang bisa:
A. Tidak melakukan apa-apa
B. Melakukan pekerjaan yang tidak begitu penting
C. Melakukan pekerjaan yang lebih penting

Nah, yang terakhir inilah yang dimaksud. Kalau kalian malas mandi, mungkin kalian bisa mengerjakan hal lain seperti jogging, bermain musik, menggambar atau hal-hal lain yang bermanfaat. Carilah hobi yang bermanfaat. Setiap hobi pasti bisa memberikan manfaat bagi kalian. Entah itu untuk membuat kalian lebih sehat, lebih kreatif, ataupun menambah uang jajan, pasti ada manfaatnya.

Kalau kalian tidak suka mengerjakan tugas pada pelajaran tertentu, kalian tetap bisa belajar pada mata pelajaran yang lain. Walaupun itu sebenarnya tidak disarankan. Karena ada hal yang bisa kalian tinggalkan, dan ada juga hal-hal yang justru akan semakin buruk kalau kalian tidak segera mengerjakannya. Tapi, itu terserah kalian. Kalian lebih mengerti mana yang seharusnya dikerjakan dan mana yang tidak.

Terakhir, ada sebuah tips yang ingin aku bagikan kepada kalian. Jika kalian pernah mengalami kesulitan mengatur waktu, gunakanlah aplikasi yang ada pada smartphone kalian, yaitu alarm dan timer. Alarm penting untuk membangunkan kita dari tidur atau sekedar mengingatkan kita untuk melakukan sesuatu. Tapi, timer juga tidak kalah penting. Apalagi kalau kalian mengalami Procrastination, ada baiknya menggunakan timer untuk mengatur waktu bersantai agar tidak kebablasan.

Beberapa hari yang lalu aku menemukan sebuah aplikasi yang sangat bagus yang bernama Timely. Selain memiliki fungsi dasar jam, alarm, dan stopwatch, desainnya ini juga sangat indah. Aplikasi ini juga menawarkan banyak fitur yang tidak dimiliki oleh aplikasi bawaan pada smartphone. Misalnya pada alarm, kalian bisa mengatur agar aplikasi menanyakan sebuah soal matematika terlebih dahulu sebelum alarm bisa dimatikan. Dengan cara ini, tidak akan ada lagi kebiasaan bangun tidur hanya untuk mematikan alarm.

Timely Alarm

Timely Timer

Sekian yang dapat aku sampaikan. Ingat, kita hanya hidup sekali. Semoga harimu menyenangkan!


P.S. Ini bukan promosi.

Source:

Good and Bad Procrastination by Paul Graham
Procrastination on Cal Poly
Ratu Vienny Fitrilya's Tweet
Timely Alarm Clock on Play Store

Comments

Popular posts from this blog

Why Is Hatsune Miku So Popular?

The Story of a JKT48 Fan - Part 2: All About JKT48

Speaker Pertama Saya: Oontz Angle Solo