Speaker Pertama Saya: Oontz Angle Solo

Beberapa waktu lalu, saya melihat video ini dari channel YouTube GadgetIn:


Sebenarnya, tujuan saya menjelajah YouTube saat itu bukanlah untuk mencari speaker, tetapi untuk melihat review mengenai Redmi Note 7 yang baru saja dirilis di Indonesia. Redmi Note 7 adalah smartphone yang sangat menarik. Tapi, saya sudah terlanjur membeli Redmi Note 5 Pro, dan kelihatannya perbedaan antara Note 7 dengan Note 5 Pro tidak terlalu signifikan (entah kenapa, Note 7 versi Pro tidak dibawa masuk ke Indonesia).

***

Kembali lagi ke soal speaker. Semenjak ‘diracuni’ oleh teman saya untuk membeli SOUNDMAGIC ES18, saya memang sudah jatuh cinta ke dunia audio. Karena hobi saya ini, saya sudah menghabiskan cukup banyak uang untuk membeli beberapa earphone dan headphone.

Namun, saya belum pernah sekali pun membeli speaker. Seperti yang kita ketahui, speaker yang biasa ada di HP ataupun laptop biasanya… ya begitulah. Memang detailnya cukup bagus, tapi siapa pun yang suka bass pasti akan merasa kurang puas.

Oleh karena itu, saya mulai mempertimbangkan untuk membeli speaker. Awalnya saya tidak mengincar speaker bluetooth, tapi speaker desktop. Setelah membaca review di berbagai situs, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke Logitech Z337.

Sedikit flashback, dulu saat SMA, teman saya pernah membeli Logitech Z313 untuk keperluan kelas, tapi… bisa dibilang kami sekelas kecewa dengan suaranya yang sangat pelan. Nah, dengan daya puncak yang hampir 6x dari Z313 (80W vs 14W), saya yakin suara Z337 akan sangat memuaskan. Selain itu, Logitech Z337 juga sudah dilengkapi fitur bluetooth yang jarang ditemukan pada speaker desktop lain.

Hanya saja, speaker ini bisa dibilang cukup mahal (hampir 1 juta rupiah). Jauh lebih mahal dibandingkan earphone termahal yang pernah saya beli (hanya 250 ribu rupiah). Saya pun harus bersabar dan menabung untuk mendapatkan speaker tersebut.

***

Di saat ini lah saya menonton video Bang David mengenai speaker bluetooth Oontz. Saya pun mulai tertarik. Setelah selesai menonton video, saya bertanya-tanya, apakah sebaiknya saya beli speaker bluetooth saja?

Dalam hal kualitas dan volume suara, speaker bluetooth (portable) tentu saja tidak akan bisa menyaingi speaker desktop. Speaker bluetooth memang memiliki keunggulan tersendiri, yaitu lebih mudah dibawa ke mana-mana karena ukurannya yang kecil, dan tidak perlu dicolokkan ke sumber listrik sepanjang waktu. Namun kelebihan tersebut tidak terlalu relevan karena saya berencana untuk memakai speaker tersebut di dalam kamar kos saja.

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk membeli speaker Oontz karena satu alasan: harga.

Tapi saya masih bingung, mau beli yang mana? Sampai saat ini, sudah ada 4 model speaker Oontz yang dijual di official store Oontz di Tokopedia, Lazada, dan entah online shop mana lagi. Daripada terlalu lama menghabiskan waktu berpikir untuk menentukan speaker mana yang mau dibeli, saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan prinsip yang sangat sederhana: beli saja yang paling murah.

Jadilah akhirnya saya membeli sebuah unit Oontz Angle Solo.

Penampakan Oontz Angle Solo

Dan WOW, saya sangat puas. Akhirnya saya berhasil menemukan speaker murah yang tidak hanya keras tapi juga nge-bass.

Memang, dibandingkan speaker laptop, harus diakui speaker ini agak kurang di bagian detail (treble). Dan sudah bisa ditebak dari gambarnya, speaker ini bukan speaker stereo. Satu lagi kekurangan yang saya amati adalah bass dari speaker ini belum mencapai sub-bass (seperti yang biasa saya rasakan di IEM). Tapi, dengan harga yang murah dan ukurannya yang kecil, kekurangan tersebut dapat dimaklumi.

***

Sebelum saya mengakhiri review ini, ada satu hal lagi yang ingin saya bahas: dengan perbedaan harga yang hanya 100 ribu rupiah, pilih Oontz Angle Solo atau Oontz Angle 3?

Jawaban dari pertanyaan tersebut bergantung pada selera masing-masing. Tentu saja, Oontz Angle 3 memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, serta suara yang lebih lantang dan detail. Tapi, seperti yang sudah disebutkan oleh Bang David, Oontz Angle Solo justru memiliki suara bass yang lebih nendang daripada kakaknya. Jika kamu adalah tipe orang yang lebih menyukai suara bass, saya sarankan untuk membeli Oontz Angle Solo saja.

***

Ternyata banyak juga gadget yang saya sebutkan di sini. Oh iya, seluruh review ini adalah murni pendapat saya pribadi. Saya tidak dibayar sepeser pun oleh GadgetIn, Oontz, Xiaomi, atau perusahaan manapun yang saya sebutkan di sini. Semoga review ini dapat membantu kamu yang sedang ingin membeli speaker baru. Terima kasih telah membaca!

Comments

Popular posts from this blog

Why Is Hatsune Miku So Popular?

The Story of a JKT48 Fan - Part 2: All About JKT48