UNU, Swarm Intelligence yang Berhasil Memprediksi Pemenang Oscar 2016
Sebelumnya, saya mau membahas beberapa hal terlebih dahulu (silakan di-skip kalau kamu tidak berminat, hehe). Sudah lama saya gak menulis di blog ini lagi. Tulisan saya akhir-akhir ini isinya tentang anime semua haha. Karena sekarang saya sudah mau masuk kuliah (dan jurusannya teknik lagi), sepertinya perlu untuk mengganti topik walaupun cuma sejenak. Oh ya, semua tulisan wibu saya sebelumnya juga ditulis dalam bahasa Inggris. Kali ini saya mau nulis pake Bahasa Indonesia, khususnya karena topik tulisan kali ini masih sangat jarang dibahas dalam Bahasa Indonesia (biar banyak traffic gitu loh).
Terakhir, saya melakukan beberapa eksperimen dalam postingan ini. Yang pertama adalah saya menggunakan "saya" dan bukannya "aku", dan yang kedua adalah saya menggunakan format FAQ (Frequently Asked Questions) atau lebih tepatnya Q&A (Questions and Answers) karena yang tanya saya sendiri dan yang jawab saya sendiri huhu. Oke, selamat membaca!
UNU adalah sebuah platform sosial yang memanfaatkan swarm intelligence yang memungkinkan orang-orang berkumpul secara online untuk berpikir dan menjawab pertanyaan bersama-sama.
Swarm adalah kawanan (biasanya serangga) dalam jumlah besar yang bertingkah sebagai satu kesatuan. Banyak makhluk hidup di alam yang hidup dalam kawanan seperti ini, misalnya lebah, semut, burung, bahkan ikan. Makhluk-makhluk ini saling bekerja sama dalam satu kelompok, menciptakan satu "makhluk hidup super" untuk memecahkan berbagai masalah dan bahkan membuat keputusan. Mereka bukanlah kumpulan individu-individu yang bekerja sendiri-sendiri, mereka adalah suatu kawanan yang bekerja dalam satu kesatuan.
Namun, manusia secara alami tidak dapat membuat swarm seperti itu. Semut mengeluarkan zat kimia untuk berkomunikasi, lebah menggunakan gerakan tubuh yang sangat cepat, ikan mendeteksi getaran di dalam air .... Manusia tidak memiliki kemampuan semacam itu. Atas dasar ini, perusahaan Unanimous A.I. menciptakan UNU.
AI adalah sebuah sistem yang dibuat untuk meniru atau bahkan menggantikan manusia dengan sesuatu yang sepenuhnya digital. AI sejak lama sudah menjadi kontroversi karena dikhawatirkan dapat membahayakan umat manusia jika suatu saat nanti muncul AI dengan kecerdasan yang jauh melampaui manusia.
Tapi, adakah solusi lain untuk membuat sistem super-cerdas yang pada hakikatnya tetap manusia? Menurut Unanimous A.I., jawabannya adalah ya, dengan membuat Swarm Intelligence. Dengan Swarm Intelligence, tujuan, emosi, dan nilai-nilai manusia masih tetap dipertahankan.
Menjelang penghargaan Oscar 2016, 7 orang menggunakan software UNU untuk memprediksi para pemenang Oscar. Mereka bukanlah ahli perfilman dan bukan pula pecinta film. Bahkan mereka baru menonton sebagian dari film-film yang masuk nominasi. Di sisi lain, FiveThirtyEight, sebuah kelompok yang terdiri dari 538 orang ahli, juga membuat prediksi untuk pemenang Oscar. Mereka menganalisa data berbagai penghargaan selama 25 tahun untuk membuat prediksi yang seakurat mungkin.
Bagaimana hasilnya? 7 orang biasa tersebut berhasil memprediksi 5 dari 6 pemenang pada kategori utama, sama persis dengan hasil prediksi dari 538 orang ahli dari FiveThirtyEight. Secara keseluruhan, 7 orang tersebut berhasil menebak pemenang 11 dari 15 kategori, atau 73% akurasi.
Hasil yang lebih mencengangkan didapat ketika UNU memprediksi hasil dari Kentucky Derby, sebuah perlombaan balap kuda di Amerika Serikat. 20 orang yang berpartisipasi dalam UNU kali ini berhasil memprediksi 4 pemenang, lengkap dengan urutannya, dengan ketepatan 100%. Seorang reporter memasang taruhan sebesar $1 berdasarkan prediksi UNU sebelum perlombaan berlangsung, dan dia berhasil memenangkan $542.
Pertama-tama, seorang pengguna membuat sebuah pertanyaan dan beberapa jawaban untuk pertanyaan tersebut. Kemudian, sekelompok orang akan dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan tersebut secara online.
Seperti yang terlihat pada gambar, terdapat sebuah lingkaran di tengah dan di pinggir terdapat beberapa jawaban. Setiap orang mempunyai sebuah "magnet" untuk menarik lingkaran tersebut ke jawaban yang dikehendakinya. Sesi ini berlangsung selama maksimal satu menit, dan selama berlangsung setiap orang dapat mengganti-ganti jawabannya secara bebas. Sederhana, bukan?
Dalam sebuah polling biasa, setiap orang diberikan sebuah pertanyaan. Kemudian mereka memilih satu dari beberapa pilihan yang tersedia. Selesai.
Sedangkan UNU memungkinkan setiap orang melihat bagaimana opini masing-masing orang lain secara langsung dan simultan, dan mereka menyesuaikan jawaban mereka setiap saat untuk membentuk satu jawaban bersama. UNU tidak hanya menanyakan sebuah pertanyaan. UNU menanyakan satu pertanyaan, menunjukkan bagaimana opini kelompok saat itu, kemudian menanyakan pertanyaan yang sama satu detik kemudian, kemudian menunjukkan lagi bagaimana opini kelompok telah berubah setelah satu detik, dan seterusnya sampai dicapai sebuah keputusan bersama.
Sudah sejak lama, sejak komunikasi menjadi suatu hal yang murah dan mudah, muncul berbagai berita bohong atau hoax yang sudah tak terhitung jumlahnya. Apalagi semenjak internet menjadi sesuatu yang umum, kemunculan hoax semakin tak terkendali. Karena itu, saya dengan bangga menyatakan bahwa setidaknya topik yang saya bahas kali ini mempunyai bukti ilmiah yang cukup kuat.
Perusahaan Unanimous A.I. sendiri menunjuk penelitian ini sebagai bukti pendukung untuk keabsahan Swarm Intelligence. Penelitian tersebut menjelaskan proses bagaimana kawanan yang terdiri atas ribuan lebah madu menentukan tempat bersarangnya.
Pada setiap awal musim panas, sebuah koloni lebah madu akan terbagi menjadi dua. Setengah akan menetap pada sarangnya, sedangkan setengah yang lain akan meninggalkan sarangnya untuk membuat koloni baru. Tapi, bagaimana mereka menentukan tempat untuk dijadikan sarang baru?
Mereka mengirimkan beberapa ratus lebah untuk mencari lokasi yang memungkinkan untuk dijadikan sarang. Setelah selesai menjelajah, mereka akan kembali ke tempat tinggal sementara untuk "mempromosikan" lokasi yang dianggapnya bagus untuk dijadikan sarang. Mereka akan melakukan semacam tarian untuk menunjukkan arah dan jarak lokasi tersebut.
Pada awalnya, lebah-lebah tersebut saling mempromosikan tempat yang berbeda-beda. Namun, perlahan-lahan lebah-lebah yang memilih lokasi yang kurang bagus akhirnya berpindah haluan dan memilih lokasi yang lebih cocok. Lama-kelamaan jumlah lebah yang memilih satu lokasi (yang paling bagus) akan semakin banyak dan jumlah lebah yang memilih lokasi yang jelek akan semakin berkurang. Pada akhirnya, setelah mencapai jumlah tertentu, kawanan lebah akan terbang ke sarangnya yang bagus dan baru. Mirip dengan cara kerja UNU, bukan?
Bahkan penelitian ini sendiri diakhiri dengan kalimat sebagai berikut: "Pertimbangan tersebut menunjukkan bagaimana kajian mengenai pengambilan keputusan dari lebah madu dapat membantu kelompok manusia menciptakan collective intelligence (kecerdasan kelompok) dan dengan demikian menghindari collective folly (kesalahan kelompok)."
Tentu saja bisa. Untuk mencoba UNU, kamu bisa langsung mengunjungi website unu.ai dan melakukan registrasi di sana. Harap diingat bahwa saat ini UNU masih dalam tahap Beta (belum sempurna).
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang telah dijawab oleh UNU tapi belum bisa dibuktikan kebenarannya:
1. Apakah akan ada penjelajahan manusia ke Mars dalam 30 tahun ke depan?
Ya
2. Akankah terjadi perang dunia ketiga dalam 50 tahun ke depan?
Mungkin
3. Apakah Korea Utara akan memulai perang nuklir berikutnya?
Tidak
Untuk melihat pertanyaan-pertanyaan lain, silakan berkunjung sendiri ke website UNU.
http://unanimous.ai/what-is-si/
http://unanimous.ai/unum-takes-worlds-best-forecasters-oscar-night/
http://www.techrepublic.com/article/swarm-ai-predicts-the-2016-kentucky-derby/
https://www.engadget.com/2016/06/01/ai-that-picked-oscar-winners-could-predict-the-next-president/
https://www.reddit.com/r/IAmA/comments/4m24zv/i_am_an_artificial_hive_mind_called_unu_i/
Terakhir, saya melakukan beberapa eksperimen dalam postingan ini. Yang pertama adalah saya menggunakan "saya" dan bukannya "aku", dan yang kedua adalah saya menggunakan format FAQ (Frequently Asked Questions) atau lebih tepatnya Q&A (Questions and Answers) karena yang tanya saya sendiri dan yang jawab saya sendiri huhu. Oke, selamat membaca!
***
Apa Itu UNU?
UNU adalah sebuah platform sosial yang memanfaatkan swarm intelligence yang memungkinkan orang-orang berkumpul secara online untuk berpikir dan menjawab pertanyaan bersama-sama.
Apa itu Swarm Intelligence?
Swarm adalah kawanan (biasanya serangga) dalam jumlah besar yang bertingkah sebagai satu kesatuan. Banyak makhluk hidup di alam yang hidup dalam kawanan seperti ini, misalnya lebah, semut, burung, bahkan ikan. Makhluk-makhluk ini saling bekerja sama dalam satu kelompok, menciptakan satu "makhluk hidup super" untuk memecahkan berbagai masalah dan bahkan membuat keputusan. Mereka bukanlah kumpulan individu-individu yang bekerja sendiri-sendiri, mereka adalah suatu kawanan yang bekerja dalam satu kesatuan.
Namun, manusia secara alami tidak dapat membuat swarm seperti itu. Semut mengeluarkan zat kimia untuk berkomunikasi, lebah menggunakan gerakan tubuh yang sangat cepat, ikan mendeteksi getaran di dalam air .... Manusia tidak memiliki kemampuan semacam itu. Atas dasar ini, perusahaan Unanimous A.I. menciptakan UNU.
Apa bedanya Swarm Intelligence dengan Artificial Intelligence?
AI adalah sebuah sistem yang dibuat untuk meniru atau bahkan menggantikan manusia dengan sesuatu yang sepenuhnya digital. AI sejak lama sudah menjadi kontroversi karena dikhawatirkan dapat membahayakan umat manusia jika suatu saat nanti muncul AI dengan kecerdasan yang jauh melampaui manusia.
Tapi, adakah solusi lain untuk membuat sistem super-cerdas yang pada hakikatnya tetap manusia? Menurut Unanimous A.I., jawabannya adalah ya, dengan membuat Swarm Intelligence. Dengan Swarm Intelligence, tujuan, emosi, dan nilai-nilai manusia masih tetap dipertahankan.
Apa Saja Pencapaian yang Telah Berhasil Diraih oleh UNU?
Menjelang penghargaan Oscar 2016, 7 orang menggunakan software UNU untuk memprediksi para pemenang Oscar. Mereka bukanlah ahli perfilman dan bukan pula pecinta film. Bahkan mereka baru menonton sebagian dari film-film yang masuk nominasi. Di sisi lain, FiveThirtyEight, sebuah kelompok yang terdiri dari 538 orang ahli, juga membuat prediksi untuk pemenang Oscar. Mereka menganalisa data berbagai penghargaan selama 25 tahun untuk membuat prediksi yang seakurat mungkin.
Bagaimana hasilnya? 7 orang biasa tersebut berhasil memprediksi 5 dari 6 pemenang pada kategori utama, sama persis dengan hasil prediksi dari 538 orang ahli dari FiveThirtyEight. Secara keseluruhan, 7 orang tersebut berhasil menebak pemenang 11 dari 15 kategori, atau 73% akurasi.
Hasil yang lebih mencengangkan didapat ketika UNU memprediksi hasil dari Kentucky Derby, sebuah perlombaan balap kuda di Amerika Serikat. 20 orang yang berpartisipasi dalam UNU kali ini berhasil memprediksi 4 pemenang, lengkap dengan urutannya, dengan ketepatan 100%. Seorang reporter memasang taruhan sebesar $1 berdasarkan prediksi UNU sebelum perlombaan berlangsung, dan dia berhasil memenangkan $542.
Bagaimana Cara UNU Bekerja?
Pertama-tama, seorang pengguna membuat sebuah pertanyaan dan beberapa jawaban untuk pertanyaan tersebut. Kemudian, sekelompok orang akan dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan tersebut secara online.
Seperti yang terlihat pada gambar, terdapat sebuah lingkaran di tengah dan di pinggir terdapat beberapa jawaban. Setiap orang mempunyai sebuah "magnet" untuk menarik lingkaran tersebut ke jawaban yang dikehendakinya. Sesi ini berlangsung selama maksimal satu menit, dan selama berlangsung setiap orang dapat mengganti-ganti jawabannya secara bebas. Sederhana, bukan?
Lalu, Apa Bedanya UNU dengan Survei/Polling Biasa?
Dalam sebuah polling biasa, setiap orang diberikan sebuah pertanyaan. Kemudian mereka memilih satu dari beberapa pilihan yang tersedia. Selesai.
Sedangkan UNU memungkinkan setiap orang melihat bagaimana opini masing-masing orang lain secara langsung dan simultan, dan mereka menyesuaikan jawaban mereka setiap saat untuk membentuk satu jawaban bersama. UNU tidak hanya menanyakan sebuah pertanyaan. UNU menanyakan satu pertanyaan, menunjukkan bagaimana opini kelompok saat itu, kemudian menanyakan pertanyaan yang sama satu detik kemudian, kemudian menunjukkan lagi bagaimana opini kelompok telah berubah setelah satu detik, dan seterusnya sampai dicapai sebuah keputusan bersama.
Apakah ada Bukti Pendukung Ilmiah untuk UNU?
Sudah sejak lama, sejak komunikasi menjadi suatu hal yang murah dan mudah, muncul berbagai berita bohong atau hoax yang sudah tak terhitung jumlahnya. Apalagi semenjak internet menjadi sesuatu yang umum, kemunculan hoax semakin tak terkendali. Karena itu, saya dengan bangga menyatakan bahwa setidaknya topik yang saya bahas kali ini mempunyai bukti ilmiah yang cukup kuat.
Perusahaan Unanimous A.I. sendiri menunjuk penelitian ini sebagai bukti pendukung untuk keabsahan Swarm Intelligence. Penelitian tersebut menjelaskan proses bagaimana kawanan yang terdiri atas ribuan lebah madu menentukan tempat bersarangnya.
Pada setiap awal musim panas, sebuah koloni lebah madu akan terbagi menjadi dua. Setengah akan menetap pada sarangnya, sedangkan setengah yang lain akan meninggalkan sarangnya untuk membuat koloni baru. Tapi, bagaimana mereka menentukan tempat untuk dijadikan sarang baru?
Mereka mengirimkan beberapa ratus lebah untuk mencari lokasi yang memungkinkan untuk dijadikan sarang. Setelah selesai menjelajah, mereka akan kembali ke tempat tinggal sementara untuk "mempromosikan" lokasi yang dianggapnya bagus untuk dijadikan sarang. Mereka akan melakukan semacam tarian untuk menunjukkan arah dan jarak lokasi tersebut.
Pada awalnya, lebah-lebah tersebut saling mempromosikan tempat yang berbeda-beda. Namun, perlahan-lahan lebah-lebah yang memilih lokasi yang kurang bagus akhirnya berpindah haluan dan memilih lokasi yang lebih cocok. Lama-kelamaan jumlah lebah yang memilih satu lokasi (yang paling bagus) akan semakin banyak dan jumlah lebah yang memilih lokasi yang jelek akan semakin berkurang. Pada akhirnya, setelah mencapai jumlah tertentu, kawanan lebah akan terbang ke sarangnya yang bagus dan baru. Mirip dengan cara kerja UNU, bukan?
Bahkan penelitian ini sendiri diakhiri dengan kalimat sebagai berikut: "Pertimbangan tersebut menunjukkan bagaimana kajian mengenai pengambilan keputusan dari lebah madu dapat membantu kelompok manusia menciptakan collective intelligence (kecerdasan kelompok) dan dengan demikian menghindari collective folly (kesalahan kelompok)."
Bisakah Saya Berpartisipasi dalam UNU?
Tentu saja bisa. Untuk mencoba UNU, kamu bisa langsung mengunjungi website unu.ai dan melakukan registrasi di sana. Harap diingat bahwa saat ini UNU masih dalam tahap Beta (belum sempurna).
Apa Saja Prediksi UNU yang Belum Terbukti?
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang telah dijawab oleh UNU tapi belum bisa dibuktikan kebenarannya:
1. Apakah akan ada penjelajahan manusia ke Mars dalam 30 tahun ke depan?
Ya
2. Akankah terjadi perang dunia ketiga dalam 50 tahun ke depan?
Mungkin
3. Apakah Korea Utara akan memulai perang nuklir berikutnya?
Tidak
Untuk melihat pertanyaan-pertanyaan lain, silakan berkunjung sendiri ke website UNU.
Referensi
http://unanimous.ai/what-is-si/
http://unanimous.ai/unum-takes-worlds-best-forecasters-oscar-night/
http://www.techrepublic.com/article/swarm-ai-predicts-the-2016-kentucky-derby/
https://www.engadget.com/2016/06/01/ai-that-picked-oscar-winners-could-predict-the-next-president/
https://www.reddit.com/r/IAmA/comments/4m24zv/i_am_an_artificial_hive_mind_called_unu_i/
Comments
Post a Comment
What do you think?