A Good Class
Minggu ini adalah minggu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pertama setelah liburan panjang yang bertubi-tubi karena ada dua kabar gembira sekaligus, (bukan, bukan kulit manggis ada ekstraknya) yaitu kenaikan kelas dan lebaran. Dan di hari-hari pertama masuk sekolah seperti ini, biasanya para guru masih belum fokus memberi pelajaran, masih santai-santai bercerita di kelas hingga berjam-jam. :D
Beberapa hari yang lalu, kelasku mengalami keadaan yang menjadi dambaan setiap siswa, yaitu jam kosong. Seperti biasa, guru pergi karena ada acara, anak-anak dikasih tugas, dan saat waktunya tiba, kita tidak mengerjakan tugas tetapi malah bersenang-senang. Alangkah indahnya jam kosong...
Sayangnya, jam kosong kali ini lain. Meskipun guru yang mengajar di kelasku sedang pergi, tapi tiba-tiba datang seorang guru yang lain. Seorang guru yang misterius, aku bahkan sampai lupa namanya. Dia masuk ke kelas, dia berbicara dan dia berhasil membuat kelas diam selama satu jam tanpa perlu disuruh (rekor baru :D). Ini semua karena yang apa yang dia katakan.
"Kalian itu sekolah di sini tujuannya apa? Kok sekarang malah santai-santai, gak ada gurunya malah rame sendiri . . . Kalian tahu gak? Walaupun kalian ini masuk kelas IPA tapi kompetensi kalian masih kalah jauh..."
Dia mengkritik kelasku dengan sangat tajam dan menusuk... Baiklah, sebenarnya ini bukan pertama kali aku diceramahi seperti itu. Bahkan kira-kira hampir tiap semester aku mendengar hal-hal semacam itu. Dan setiap kali aku mendengarnya, aku jadi bertanya-tanya: Apakah kelasku adalah satu-satunya yang seperti itu?
Aku tahu, di film-film gambaran sekolah itu sangat beragam. Ada yang sangat disiplin, ada yang benar-benar berantakan. Aku juga tahu, di sekolahku sendiri ada kelas yang niat belajar sungguh-sungguh dan ada juga yang cuma berangkat, duduk, lalu pulang :D. Yang aku ingin tahu adalah, apakah sekolah-sekolah lain di dunia nyata juga seperti itu? Dan yang membuatku lebih bingung adalah kenapa ada guru yang sampai bicara sefrontal itu?
Aku punya dua kemungkinan di sini. Yang pertama, mungkin dia pernah menemui kelas yang lebih baik, jauh lebih baik dari kelasku. Karena itulah dia berani bicara seperti itu. Atau kemungkinan kedua, dia selalu berbicara seperti itu di setiap kelas yang dia temui. Entah.
Tapi yang paling penting, guru itu mengingatkanku bahwa...
"Kewajiban utama seorang murid adalah belajar"
Bukan bermain game, pacaran, nonton konser, main basket atau sebagainya. Belajar adalah kewajiban kita. Karena seperti itulah sistem pendidikan kita. Sekali lagi, terima kasih guruku. :)
Beberapa hari yang lalu, kelasku mengalami keadaan yang menjadi dambaan setiap siswa, yaitu jam kosong. Seperti biasa, guru pergi karena ada acara, anak-anak dikasih tugas, dan saat waktunya tiba, kita tidak mengerjakan tugas tetapi malah bersenang-senang. Alangkah indahnya jam kosong...
Sayangnya, jam kosong kali ini lain. Meskipun guru yang mengajar di kelasku sedang pergi, tapi tiba-tiba datang seorang guru yang lain. Seorang guru yang misterius, aku bahkan sampai lupa namanya. Dia masuk ke kelas, dia berbicara dan dia berhasil membuat kelas diam selama satu jam tanpa perlu disuruh (rekor baru :D). Ini semua karena yang apa yang dia katakan.
"Kalian itu sekolah di sini tujuannya apa? Kok sekarang malah santai-santai, gak ada gurunya malah rame sendiri . . . Kalian tahu gak? Walaupun kalian ini masuk kelas IPA tapi kompetensi kalian masih kalah jauh..."
Dia mengkritik kelasku dengan sangat tajam dan menusuk... Baiklah, sebenarnya ini bukan pertama kali aku diceramahi seperti itu. Bahkan kira-kira hampir tiap semester aku mendengar hal-hal semacam itu. Dan setiap kali aku mendengarnya, aku jadi bertanya-tanya: Apakah kelasku adalah satu-satunya yang seperti itu?
Aku tahu, di film-film gambaran sekolah itu sangat beragam. Ada yang sangat disiplin, ada yang benar-benar berantakan. Aku juga tahu, di sekolahku sendiri ada kelas yang niat belajar sungguh-sungguh dan ada juga yang cuma berangkat, duduk, lalu pulang :D. Yang aku ingin tahu adalah, apakah sekolah-sekolah lain di dunia nyata juga seperti itu? Dan yang membuatku lebih bingung adalah kenapa ada guru yang sampai bicara sefrontal itu?
Aku punya dua kemungkinan di sini. Yang pertama, mungkin dia pernah menemui kelas yang lebih baik, jauh lebih baik dari kelasku. Karena itulah dia berani bicara seperti itu. Atau kemungkinan kedua, dia selalu berbicara seperti itu di setiap kelas yang dia temui. Entah.
Tapi yang paling penting, guru itu mengingatkanku bahwa...
"Kewajiban utama seorang murid adalah belajar"
Bukan bermain game, pacaran, nonton konser, main basket atau sebagainya. Belajar adalah kewajiban kita. Karena seperti itulah sistem pendidikan kita. Sekali lagi, terima kasih guruku. :)
Comments
Post a Comment
What do you think?